Langsung ke konten utama

Postingan

Filosofi Rasa

"bisa pesenin ojek online gak?" "bisa, tapi kenapa gak bareng aja?" "maksudnya bareng?" "iya bareng jalan kaki hahaha" Senyum Reno terlihat bahagia saat bersama Anjani malam itu. Sehabis melakukan evaluasi acara yang diselenggarakan bersama. Hari itu hari kamis, yang artinya mereka pulang bersama tepat di malam jumat. "No, lu yakin mau jalan kaki lewat Teksas?" teksas adalah jembatan yang dapat dikatakan banyak cerita-cerita kurang enaknya "No, kok diem sih? Lu yakin?" Anjani pun terus mendesak Reno untuk menjawab pertanyaannya untuk meyakinkan dirinya sendiri "Iya, Anjani. Gue tiap malam lewat sini" dengan gaya yang tetap dingin Reno pun menjawab sedapatnya "No, tapi ini udah jam 10" "Iya santai aja" Anjani masih tidak habis pikir, bisa-bisa nya Reno terlihat adem-ayem diantara debaran jantung Anjani yang nyaris loncat ketakutan. Dengan berat hati, Anjani mengikuti jejak langkah Reno den
Postingan terbaru

tentang kegagalan

Tak Tertahan Rindu

Gila. Mungkin itu yang bisa ku ungkapkan pada setiap perasaan yang begitu lama tertanam dalam diri ini. bagaimana mungkin aku bisa mengagumi sosok yang selama ini tak pernah sedikitpun mengenalku? Bagaimana mungkin aku begitu nyaman dengan kondisi seperti ini? nyaman bersembunyi dibalik kisah-kisah indah yang mungkin saja kau pun tak pernah merasakannya. Bagaimana mungkin aku bisa segila ini? aku rasa memang benar, aku tak bisa menggunakan logikaku untuk membencimu walaupun begitu banyak kejadian yang membuat hatiku begitu ringkih. Aku tak tahu, yang ingin aku tanyakan padamu, sudahkah aku sampai dipuncak rasa kagumku? Kagum yang tak pernah berharap untuk diketahui? Sudahkah aku sampai di titik tertinggi rasa sayangku? Disaat yang lainnya sibuk mencari pencitraan melalui banyak cara, aku disni hanya bisa merapal namamu berulang kali, dan bodohnya aku tak pernah memberikan sedikitpun jejakku. Aku sadar begitu bodohnya diriku, betapa rendahnya harga diriku , dan jangan bertanya pada

Tips Menulis Mudah

Banyak orang sukses yang berkata bahwa menulis itu memiliki banyak manfaat, banyak ilmu dan kenangan yang seolah-olah terulang kembali ketika kita memulai untuk membacanya(lagi) . tidak jarang orang sukses yang telah melalui proses kehidupan yang tinggi memiliki sutau keunikan atau ciri khas yang hampir sama, yaitu mereka suka menulis. Jujur, ketika saya ingin menerapkan dalam diri saya pribadi untuk senantiasa menulis, berbagai perasaan berkecambuk dipikiran saya. Karena memang untuk bisa membuat suatu karya tulisan, kita butuh materi atau yang lebih sederhananya kita butuh konsep. Perkenalkan sebelumnya, nama saya Shinta Melinda sekarang sedang menutut ilmu di universitas tersohor di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia, saya angkatan tahun 2016 atau biasa disebut MABA yaitu Mahasiswa Baru. Saya berkecimpung di jurusan ilmu sejarah, tanpa saya jelaskan panjang lebar, pasti sudah terbayang betapa panjang dan banyaknya ilmu yang harus saya kuasai selama masa perkuliahan tersebut. Se

Selamat datang kembali

Selamat datang kembali Masih ingat beberapa waktu silam? Saat aku masih begitu lugu menerima pernyataan cintamu? Saat kamu pun masih lugu mengakui perasaanmu, masih ingatkah? Aku masih mengingatnya. Aku tak tahu sejak kapan aku mulai berharap. Ya, berharap kau masih memiliki perasaan yang sama seperti dulu.bodoh? Iya benar, aku terlihat bodoh. Dan entah dari mana datangnya, sekarang menjadi begitu dekat. jujur aku masih merasa takut, takut salah meletakan hatiku lagi. Aku memiliki kisah yang pilu, yang membuatku takut, begitu takut. Tapi perlahan, kehadiranmu mampu membuka jengkal demi jengkal ruang yang lama telah ku kunci, terkunci begitu rapat seperti tak berpenghuni dan kau mulai memasuki ruang itu. Masih terasa suasana dingin dan hampa yang menyergap. Ku akui masih banyak celah kekurangan pada diriku, tapi aku ingin memulainya dari awal, hanya perlu ajari aku, ajari aku dan bebaskan dari rasa takutku. Dingin. Aku tau terkadang sikapku dingin, tapi bukan berarti aku tak meng

Jenuh.

Saat udara dingin mencekit masuk ke rongga-rongga hidungku, mendatangkan beribu rasa dingin yang menyergap masuk melalui pori-pori kulit yang telah lama tak tersentuh rasa rindu. Apapun itu, berkata mengenai hati seperti kembali pada sebuah rantai yang saling terikat, mengait sangat kuat, setiap kali kucoba untuk melapskannya semakin sakit rasa permukaan telapak tanganku, serumit itukah setiap rasa cinta yang kurasa? Selalu berakhir pada sebuah rasa yang membuat hatiku sakit dan kembali memar? Adakah persepsi yang lebih baik selain cinta itu buta? Rasanya aku muak kalau harus menggubris persepsi itu, adapun yang singgah dalam hati hanyalah angin lalu yang begitu cepat untuk pergi, adakah yang lebih indah dari sebuah berharap? Saat kutampik setiap rasa yang singgah, saat itulah aku sadar begitu sulitnya untuk jadi yang dicinta. Terlalu curam rasanya melihat sosok yang jadi "pemeran utama" dalam persandiwaraan hatimu memilih hati yang lain untuk singgah Sempat datang membaw

bukan kepentingan

kali ini, aku akan menjawab segala keraguanmu tentang kita banyak teori yang tercipta demi mendeskripsikan sebuah kalimat sederhana, banyak pula yang menganggap deskripsi itu tergantung siapa dan dari sudut pandang yang mana, begitupula saat memilih, memilih untuk apa dan sejauh apa kepentingannya. aku tahu, point-point keraguanmu semakin bertambah seiring dengan perjalanan kaki kita bersama, semakin banyak mendominasi tiap-tiap lingkup otakmu yang sudah begitu kelut, terkadanhg hipotesa itu masuk dan sulit untuk disaring oleh akal sehatmu dan sulit kau temui bukti, kalaupun menemui bukti terkadang kau bingung, apakah itu kenyataan atau ilusi, benarkah? saat semua hipotesa itu memenuhi pikiran liarmu dan terkadang menemui jalan buntu, kau memilih untuk menikmati hidupmu dengan penuh kepalsuan? kau pernah berjalan pada labirin? yaitu tempat dimana kau melihat segala sesuatunya sama, sama-sama bisa terlihat tapi tak satupun bisa memberi tahumu petunjuk jalan keluar, entah apapun